Monday, November 11, 2019

Review Buku Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade 1995 - 2005

Resensi Buku Karya Dee Lestari "Filosofi Kopi"
#Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
Oleh : Yoharisna

Judul Buku    : Filosofi Kopi
Penulis          : Dee Lestari
ISBN             : 978-602-8811-61-3
Penerbit        : Bentang
Harga            : -
Tebal buku    : 142 hln, 20 cm
Penyunting    : Dhewiberta
Cetakan         : Januari 2012

Pemaknaan kembali kopi, Budha, Herman,  surat tak terkirimkan, cinta sejenis yang manis, atau apa pun, membuktikan Dee tetap memesona. Kalau kemarin panitia Nobel Sastra masih maju mundur dengan nama Pramoedya, sekarang bisa memaknai kembali, melalui karya - karya ini 
(Arswendo Atmowiloto)

Buku yang menurut beberapa orang jadi awal kebangkitan sastra di Indonesia ini, saya pikir merupakan karya yang menginspirasi banyak penulis muda di Indonesia untuk berkarya. 

Buku Filosofi Kopi yang berisi kumpulan 18 karya penulis selama satu dekade; Filosofi Kopi, Mencari Herman, Surat yang Tak Pernah Sampai, Salju Gurun, Kunci Hati, Selagi Kau Lelap, Sikat Gigi, Jembatan Zaman, Kuda Liar, Sepotong Kue Kuning, Diam, Cuaca, Lara Lana, Lilin Merah, Spasi, Cetak Biru, Buddha Bar, dan Rico de Coro. 

Buku yang berisi karya - karya Dee yang bikin kita tersenyum sendiri, hanyut dalam cerita. Lewat buku ini kita jadi mengerti bahwa ada sudut pandang lain dari kehidupan yang ada di sekitar kita.

Sinopsis Filosofi Kopi


Cerita yang digawangi oleh Ben dan Jody ini banyak bercerita tentang kopi. Tentang kecintaan Ben terhadap kopi yang membawanya hingga menjadi seorang barista terkenal di Jakarta. Cinta yang terus membawa Ben untuk terus mencari rasa terbaik dari kopi. Tantangan yang ia dapatkan dari seorang 
tamu di kedai kopinya. Pencarian akan rasa kopi terbaik di dunia.

Pencarian Ben akan rasa terbaik kopi ini menurutku merupakan metapor hidup bahwa sebuah cinta itu pun sebenarnya ada di dekatmu, dalam dirimu. Sebagaimana rasa bahagia yang sederhana karena adanya rasa puas terhadap apa yang kita miliki hari ini. Sederhana, tapi tidak sederhana.

Karya ini bernas dengan pemikiran yang dalam tentang pencarian sebagaimana cerita Mencari Herman (hal. 31) yang menggambarkan bahwa pencarian itu sesungguhnya adalah jalan panjang yang ujungnya sebenarnya ada di diri sendiri. 

Pencarian yang sebenarnya tak perlu berujung kesedihan, jika kesadaran itu datang bersama pengenalan diri. Sayangnya, hidup tak selalu berjalan seperti yang kita inginkan. 

Ada celah rasa yang mungkin tak dipahami, kecuali bagi yang mau berhenti sejenak, berpikir dan mundur ke belakang. Lalu, berjalan lagi setelah memperbaiki yang keliru. Hingga cerita Fanny pun mungkin saja berakhir beda. Mungkin.

Lalu, ada cerita Rico de Coro yang mengisahkan tentang cinta seekor coro terhadap seorang anak perempuan, Sarah. Menggambarkan cinta dua dunia yang berbeda dunia. 

Cinta yang murni dan abadi meski digambarkan dengan cara yang absurd menurutku. Sebagaimana cinta yang juga terkadang absurd, membuatmu melakukan hal yang tak masuk akal.

Kumpulan Karya yang Menggugah Cara Pikir

Sebagaimana sebuah karya bernas lain, karya ini akan membuat kita berpikir tentang hidup dengan sudut pandang yang berbeda. Kita jadi lebih menyadari bahwa jadi berbeda itu pun, tidaklah selalu buruk.

Bandarlampung, 11 November 2019


Review Buku Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade 1995 - 2005

Resensi Buku Karya Dee Lestari "Filosofi Kopi" #Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade Oleh : Yoharisna Judul Buku    : Filos...